Seni dan Ilmu Mengajar
Pembelajaran
merupakan aktivitas membantu. Pembelajaran selalu melibatkan hubungan interaksi
antara pikiran seseorang atau sekelompok orang dan pikiran seseorang atau
sekelompok orang lainnya. Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat
dilihat dengan nyata, proses itu terjadi didalam diri seseorang yang sedang
mengalami belajar. Menurut Morgan dalam ( Purwanto, 2004) “belajar adalah
setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
suatu hasil dari latihan pengalaman. Perubahan tingkah laku dalam belajar
memerlukan waktu yang relatif lebih lama, sehingga orang tersebut dari tidak
mampu mengerjakan sesuatu menjadi mampu mengerjakannya.
Mengajar merupakan seni dan ilmu menyampaikan
bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media
tertentu. Seni mengajar tentunya hanya dapat terlihat ketika interaksi
pembelajaran berlangsung. Kegiatan pembelajaran yang baik tidak terlepas dari
kehadiran guru yang cerdas dan jenius. Karakteristik guru yang baik dan cerdas
antara lain berintegritas, kemampuan
berkomunikasi dengan peserta didik.
Paedagogi berasal dari bahasa
Yunani “paedagogia“ yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Sedang paedagogos
ialah seorang pelayan pada jaman yunani kuno yang pekerjaannya mengantar dan
menjemput anak-anak sekolah. Paedagagos berasal dari kata “paid” yang artinya
“anak” dan “agogos” yang artinya “memimpin atau membimbing”. Dari kata ini maka
lahir istilah paedagogi yang diartikan sebagai suatu ilmu dan seni dalam
mengajar anak-anak. Dan dalam perkembangan selanjutnya istilah paedagogi
berubah menjadi ilmu dan seni mengajar.
Dalam
beberapa pertemuan mata kuliah paedagogi, saya berpendapat bahwa seni mengajar/paedagogi
bukan hanya dalam pembelajaran pada anak-anak. Pernyataan itu dapat didukung
dengan kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua dalam mata kuliah ini.
Dimana beberapa peserta didik harus dibimbing dan diarahkan oleh peserta didik
agar mampu mengoprasikan aplikasi media online dan penggunaan E-learning sebagai media pembelajaran.
Dosen
pengampu mata kuliah paedagogi pada pertemuan ini ialah Bu Fillia Dina. Beliau
menunjukkan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan peserta didik, mampu
memprovokasi peserta didik agar selalu berpsoses menjadi lebih baik.
Dalam pertemuan kali ini penulis berkesimpulan
bahwa proses seni dan ilmu mengajar yang baik itu tidak terlepas dari pengajar
yang mampu memotivasi peserta didik untuk selalu berproses. Proses belajar
hanya dengan selalu membaca, menganalisis,dll. Namun, proses belajar juga bisa
kita dapatkan dari proses trial and error.
Trial and error merupakan fenomena
yang mempunyai arti positif dimana kita harus bersabar dan tetap termotivasi untuk
berproses dalam menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran.
Coba saja kalau guru-guru pada mendalami psikologi pendidikan secara menyeluruh, akan bisa lebih memacu laju pendidikan sepertinya..
BalasHapus:)