PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi terutama teknologi informasi dan komunikasi (TIK), yang telah memperngaruhi seluruh aspek kehidupan tak terkecuali pendidikan, sesungguhnya bisa dimanfaatkan untuk memberikan dukungan terhadap adanya tuntutan reformasi dalam system pendidikan. Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK), dalam jangka waktu yang relatif singkat, berkembang dengan sangat pesat.
Sekolah sebagai sarana pendidikan harus memiliki tanggung jawab dalam memasuki era globalisasi yaitu harus menyiapkan siswa untuk menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam masyarakat kita. Hal ini menyebabkan sekolah dituntut untuk mampu menghasilkan SDM-SDM unggul yang mampu bersaing dalam kompetisi global ini. Peningkatan kualitas dan kemampuan siswa dapat dilakukan dengan mudah, yakni dengan memanfaatkan internet sebagai lahan untuk mengakses ilmu pengetahuan seluas-luasnya atau yang sering kita sebut dengan e-learning.
Istilah e-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang Menyatakan e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa: e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone. Dari puluhan atau bahkan ratusan definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning. Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut: Menghemat waktu proses belajar mengajar & Mengurangi biaya perjalanan & Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku) Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan Strategi Pengembangan e-Learning.
Ketika berbicara tentang strategi pengembangan e-Learning, maka hakekatnya adalah sama saja dengan strategi pengembangan perangkat lunak. Hal ini karena e-Learning adalah juga merupakan suatu perangkat lunak. Dalam ilmu rekayasa perangkat lunak (software engineering), ada beberapa tahapan yang harus kita lalui pada saat mengembangkan sebuah perangkat lunak. Upaya ini dapat dilakukan dengan memasukkan e-learning sebagai pendekatan dalam proses pembelajaran pada Lembaga Pendidikan (Sekolah). E-Learning saat ini sudah mulai dikembang di beberapa sekolah, baik di kota besar maupun di kota kecil yang sudah memanfaatkan teknologi e-learning ini. E-learning dianggap sebagai salah satu alternatif disamping alternatif lain dalam sistem penyelenggaraan pendidikan, baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan, yaitu seluruh staf tata usaha sekolah. Hal ini disebabkan oleh beberapa keunggulan dan kelebihan yang dimiliki teknologi informatika yang saat ini telah berkembang demikian pesat, sehingga mememungkinkan penggunanya dapat bekerja secara cepat, akurat, dan memiliki jaringan yang sangat luas.
TUJUAN
adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa tentang e- learning.
2. Untuk mengetahui seberapa besar kecendrungan siswa untuk menerapkan e-learning sebagai sarana penunjang pembelajaran siswa.
3. Untuk mengetahui tantangan apa yang dihadapi siswa dalam pemakaian e-learning.
4. Untuk mengetahui dampak pemakaian e-leaarning pada siswa.
LANDASAN TEORI
E-Learning merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan network (jaringan) (Munir : 2008). Ini berarti dengan e-learning memungkinkan tersampaikannya bahan ajar kepada peserta didik menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi berupa komputer dan jaringan internet ataupun intranet. Dengan e-learning belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dan berlangsung efisien dan efektif.
E-learning merupakan suatu teknologi baru dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran itu pengajar dan peserta didik tidak perlu berada dalam satu tempat dan waktu yang sama untuk melakukan proses pembelajaran, dimana proses belajar memanfaatkan proses teknologi informasi dan komunikasi.
Dari paparan di atas, maka ciri-ciri e-learning yaitu tidak tergantung pada waktu dan ruang (tempat). Pembelajaran dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja. Dengan e-learning, dapat menyediakan bahan ajar dan menyimpan instruksi pembelajaran yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun. E-learning juga tidak memerlukan ruangan yang luas sebagaimana di kelas dan dengan demikian teknologi ini telah memperpendek jarak antara pengajar dan peserta didik.
Dalam penerapannya, terdapat beberapa teori dalam pembelajaran e-learning yang dapat dikaitkan dengan teori psikologi pendidikan. Diantaranya adalah teori kognitif, dimana dalam teori ini seorang anak diharapkan mampu untuk menerima, mencerna dan menalari segala sesuatu atau informasi yang sampai pada dirinya. Hal ini terlihat jelas dimana siswa diharapkan untuk mampu mencerna informasi dari internet dan mampu untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
ALAT DAN BAHAN
1. alat tulis
2. laptop
3. printer
4. kamera
KUESIONER
No | Pertanyaan | Setuju | Tidak Setuju |
1 | Saya sudah memahami tentang pemakaian e-learning dengan baik dan benar |
|
|
2 | e-learning sangat bermanfaat untuk memecahkan persoalan yang terjadi di hidup saya |
|
|
3 | Belajar dengan penerapan e-learning dapat memberikan pengalaman yang menarik |
|
|
4 | Dengan e-learning, sangat membantu saya dalam memahami materi pembelajaran |
|
|
5 | e-learning sangat membantu dalam memperluas wawasan saya |
|
|
6 | Lebih banyak dampak positif yang saya peroleh dalam penggunaan e-learning |
|
|
7 | Belajar dengan menggunakan e-learning membantu saya mengembangkan materi secara mandiri |
|
|
8 | e-learning sangat memudahkan saya berkomunikasi dengan siapa pun dan dimanapun |
|
|
9 | Saya tahu cara mencari informasi yang menarik dari internet secara efisien dan menyeluruh |
|
|
10 | Saya cenderung kesulitan dalam mencerna informasi dari internet |
|
|
11 | Internet membatasi ruang lingkup saya dengan dunia nyata |
|
|
12 | e-learning memudahkan proses transfer informasi dan komunikasi |
|
|
13 | Saya sering menggunakan e-mail untuk berkomunikasi dengan teman2 khususnya untuk membahas pelajaran |
|
|
14 | Menurut saya, proses pembelajaran dengan e-learning lebih efektif dan efisien |
|
|
15 | e-learning sangat baik untuk diterapkan di sekolah-sekolah |
|
|
TABEL PERENCANAAN
NO | PERENCANAAN | TANGGAL |
1 | Penentuan Topik | 1 April 2011 |
2 | Persiapan Kuisioner | 5 April 2011 |
3 | Pelaksanaan | 7 April 2011 |
4 | Perhitungan Data | 8 April 2011 |
5 | Penyusunan Laporan | 9-15 April 2011 |
KALKULASI BIAYA
Pengeluaran | Banyaknya | jumlah |
Reward | 25x@2000 | Rp.50.000,00 |
Kue | 5x@2000 | Rp.10.000,00 |
Dokumentasi | 9.000 | Rp.9.000,00 |
Konsumsi | 3x@3000 | Rp.9.000,00 |
Jumlah biaya | Rp.78.000,00 |
ANALISIS DATA
Penilitian ini dilakukan dengan menggunakan subjek sekitar 25 orang siswa SMA X di kota Medan dengan cara pengisian kuesioner tentang pengetahuan serta penalaran mereka pada e-learning dan bagaimana penerapannnya dalam kehidupan mereka. Dapat disimpulkan bahwa mereka telah mengenal e-learning dengan baik namun belum menggunakannya secara efektif dan efisien.
LAPORAN
Berdasarkan dari observasi, peneliti menemukan bawha semua subjek telah mengenal e-learning dengan baik namun mereka masih enggan untuk menggunakannya sebagai penunjang pembelajaran di kelas. Oleh karena hal itu, berdasarkan data mereka dinilai kurang efektif dan efisien dalam menggunakan sistem pembelajaran melalui media internet.
E-learning memang memperluas cakrawala siswa dalam menyelesaikan segala permasalahan dalam hidupnya. Namun, banyak diantara siswa tersebut yang kurang sempurna dalam mencerna informasi dari internet. Sehingga diperlukan guru ataupun pelatih khusus agar mereka tidak menyalahartikan segala informasi yang ada. Siswa juga kurang menggunakan e-learning dalam berkomunikasi dengan teman-teman ataupun siapa saja dalam rangka mendorong proses pembelajaran mereka.
TESTIMONI
Pelaksanaan tugas ini cukup menguras pikiran dan tenaga namun yang bersegi positif. Dimana para peneliti harus berpikir bagaimana cara untuk bisa menyatukan pikiran dan pendapat demi berlangsungnya penelitian. Bukan hanya itu, kreativitas dan sosialisasi juga sangat diperlukan dalam penelitian ini. Peneliti mencoba untuk bersosialisasi dengan subjek dan pihak lembaga sekolah agar mau untuk bersosialisasi demi kelancaran penelitian ini.